3S! Sadar, Setia, dan Syukur Dalam Sustainable Beauty

0 Shares
0
0
0

Skincare kini sudah menjadi gaya hidup yang tidak bisa dilewatkan. Merawat diri untuk berpenampilan menawan adalah salah satu alasan penting untuk menggunakan beauty product (produk kecantikan). Tapi, pernahkah kita beberes produk kecantikan kemudian sadar bahwa banyak produk yang tidak terpakai? Atau pernahkah kita membuang produk kecantikan yang belum habis?

Seringkali kita gegap gempita ketika ada produk-produk kecantikan baru bermunculan. Dengan promosi, endorsement, ulasan baik di auto base maupun di kanal tertentu di media sosial, terkadang menarik kita untuk ikut membeli dan mencoba produk tersebut. Sebenarnya itu sah-sah saja kalau produk kecantikan yang kita miliki sudah habis. Namun, kalau produk kecantikan yang dimaksud masih belum habis, lebih baik maksimalkan penggunaannya saja, bukan?

Photo by Elsa Olofsson on Unsplash

Buat kamu yang ingin memaksimalkan produk kecantikan yang dimiliki, pakai prinsip 3S yuk!

1.  Setia

Ibarat kata pasangan yang setia adalah saling bersikap tulus, tidak berkhianat, dan berpegang teguh pada pasangannya. Sama halnya dengan produk kecantikan. Setia pada produk kecantikan dapat ditunjukkan dengan menggunakannya sampai tetes terakhir. Terus gimana dong kalo produknya ternyata gak cocok buat kulit wajah? Kalo harus dihabiskan, yang ada kulitku yang dikorbankan?

Nah, untuk produk kecantikan yang ternyata tidak cocok untuk wajah, bisa banget tuh diaplikasikan ke anggota tubuh yang lain.

Sebagai contoh, wajah kita tidak cocok dengan pelembab tertentu maka produk tersebut bisa digunakan di tangan, kaki, telapak kaki, tumit, lutut, ketiak, leher, bahkan bokong. Bagian tubuh tersebut kondisinya tidak sensitif seperti kulit di wajah sehingga kita dapat menggunakan produk yang tidak cocok di area tersebut. Dengan begitu, pemakaian produk yang tidak cocok di wajah tetap dapat digunakan walaupun digunakan di area lain sehingga tidak mubazir. Kalo bisa setia sama pasangan, bisa juga dong setia sama produk kecantikan?

2.  Sadar

Sadar merupakan perasaan tahu dan mengerti terhadap sesuatu. Sadar menjadi hal penting ketika kita memutuskan untuk membeli suatu produk. Sebelum membeli produk kecantikan, alangkah baiknya kita check and recheck terlebih dahulu mengenai bahan dan kandungannya. Setelah itu, sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kulit kita. Dengan menggunakan produk kecantikan yang sesuai dengan kebutuhan kita, secara tidak langsung kita memaksimalkan penggunaannya, nih! Sederhana, kan

Selain itu, prinsip sadar juga dapat berkaitan dengan pola konsumsi kita. Apabila kita sadar untuk membeli produk kecantikan berarti kita juga harus sadar pada konsekuensi terhadap sampah yang dihasilkan oleh produknya. Miliki produk secukupnya saja tetapi berkualitas. Cara berpikir sadar ini ampuh banget buat menahan hasrat konsumsi kita terhadap produk kecantikan yang berlebihan.

Photo by Ron Lach from Pexels

3.  Syukur

Syukur adalah rasa terima kasih dan menerima dengan perasaan lapang. Prinsip ini bisa juga diterapkan untuk memaksimalkan produk kecantikan kita. Seperti yang kita ketahui, persaingan produk kecantikan belakangan ini marak ditampilkan melalui iklan televisi, iklan sosial media, bahkan endorse influencer. Pernah ga sih tertarik mencoba produk kecantikan setelah melihat iklan-iklan tersebut? Atau bahkan malah udah sampe beli biar gak ketinggalan tren?

Sebenarnya tidak ada yang salah. Tapi coba deh cek dulu di meja rias masih ada produk kecantikan yang serupa, kan? Sebaiknya apabila kita masih memiliki produk kecantikan yang serupa, hindari pembelian produk baru tersebut. Sebagai contoh, kita masih punya produk kecantikan yang berfungsi melembabkan wajah maka kita tidak perlu membeli produk yang juga berguna untuk melembabkan lagi sebelum yang kita miliki sudah habis. Kalau fungsinya sama, kenapa harus beli lagi? Gaya hidup minimalis ini merupakan penerapan dari prinsip syukur. Dengan bersyukur, kita jadi lebih bisa memaknai apa yang kita punya, lho. Percaya, deh!

Ketiga prinsip ini bisa juga dibarengi dengan pelaksanaan kampanye #PakaiSampaiHabis. Kampanye #PakaiSampaiHabis merupakan ajakan memakai produk hingga benar-benar habis. Kampanye ini cocok banget buat kita yang sedang berproses menerapkan gaya hidup minimalis. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, terapkan prinsip setia, sadar, dan syukur dalam #BelajarJadiMinimalis termasuk saat menggunakan produk kecantikan kita!


Tulisan ini hasil karya kontributor kami, Nurhaida Kusumawati

Editor: Sarah Safira Sofiani & Cynthia S Lestari.

Tertarik menjadi kontributor kami? Kunjungi link berikut untuk menulis atau email draftmu ke hi.lyfewithless@gmail.com dengan subject: CONTRIBUTOR – NAMA.

0 Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like

#PakaiSampaiHabisProduk Langsung atau Trial Kit?

Pernahkah terbesit di dalam pikiranmu apakah lebih baik kita membeli produknya secara langsung (full size) atau membeli dalam ukuran kecil (trial kit/ travel size)? Pada artikel ini kita akan bersama – sama mencari tahu bagaimana menentukan keputusan untuk membeli produk langsung atau trial kit terlebih dahulu.