Traveling Asik Tanpa Impulsif Ala Trinity Traveler

0 Shares
0
0
0

Siapa di sini yang hobinya jalan-jalan? Baik di dalam negeri maupun ke luar negeri. Sekarang, jalan-jalan jadi aktifitas yang semakin mudah dan tanpa hambatan karena sudah ada berbagai aplikasi untuk memesan akomodasi hingga kegiatan selama traveling. Ditambah lagi dengan opsi pembayaran yang beragam. Baru-baru ini yang sering kita dengar dan begitu menggiurkan adalah PayLater.

Lyfe With Less berkesempatan untuk berbincang dengan Trinity Traveler. Seorang traveler yang sudah membuahkan beragam karya mulai dari bukunya yang biasa kalian lihat dengan judul The Naked Traveler pun dengan filmnya dengan judul yang sama dan dibintangi oleh Maudy Ayunda. Kami berbincang mengenai fenomena traveling jaman sekarang, motivasinya dan kesulitannya. Trinity juga memberikan beberapa tips yang aplikatif untuk menyusun anggaran biaya traveling untuk teman-teman agar bebas impulsif dan tetap asik.

https://www.instagram.com/p/B5Zb7xKnUU1/

Yuk simak perbincangan lengkapnya di bawah ini.

Hai Mbak Trinity, bolehkah dishare sedikit bagaimana sih tips dari Mbak Trinity dalam merencanakan anggaran biaya jalan-jalan? Berapa persen dari gaji sebaiknya?

Kalau ditanya alokasi dana atau penghasilan aku bukan expertnya. Karena itu kan ya.. teorinya adalah 50% untuk biaya harian (utility, rumah, dsb), 30% untuk makan dan senang-senang, 20% untuk saving. Rule 50, 30, 20 itu yang biasa dilakukan kebanyakan orang. Tapi kalau jalan-jalan masuknya ke 30 tadi. Cuma kalau 30 kebanyakan ya. Karena kan kita relaksasi atau pleasure itu bukan cuma jalan-jalan ya, bisa nonton, bisa belanja dan lainnya. Tapi menurutku, minimal untuk jalan-jalan 10% disisihkan setiap bulan dari penghasilan. Sebenarnya ada dua cara; kita bisa menyisihkan 10% dari penghasilan, tapi kalau misalkan mau jalan-jalan ke tempat yang jauh dan mahal kita hitung dulu biaya ke sana berapa, terus dibagi 12 (12 bulan), nah gimana caranya tuh bisa terkumpul segitu. Jangan lupa harus realistis, apakah memang masih bisa kita hidup sehari-hari dengan pembagian biaya tadi? Kadang-kadang kita mau jalan-jalan kebanyakan pengennya sehingga enggak realistis. Sewajarnya 10% dari penghasilan atau ya seluruh anggaran biaya dibagi 12 bulan dan itulah tabungan travelingmu. (jadi tidak berpatok pada persentase).

https://www.instagram.com/trinitytraveler/

Pernah enggak Mbak Trinity melakukan segala cara untuk jalan-jalan sampai harus menggerus pos tabungan?

Kalau ditanyakan ke aku jadinya kurang fair karena aku kan cari uangnya dari jalan-jalan. Aku menyarankan jangan sampai kita minjem, berhutang untuk mendapatkan sesuatu yang engga realistis, kecuali memang itu hal urgent.

Kalau Mbak Trinity sendiri bagaimana sih cara menyusun anggaran jalan-jalannya? Apakah oleh-oleh juga masuk di dalamnya?

Sebenarnya kita harus tahu terlebih dahulu bagaimana cara untuk membuat budget untuk traveling. Kalau kita mau jalan-jalan, kita sudah harus tahu:

  1. Biaya tiket pesawat
  2. Biaya penginapan dari datang hingga pulang
  3. Biaya makan normal 3x sehari
  4. Biaya lain-lain (masuk atraksi, theme park, sewa mobil dll)
  5. Biaya kenakalan.

Biaya kenakalan ini tiap orang berbeda-beda. Nakal bagi lo belum tentu nakal bagi gue. Oleh-oleh ini jangan impulsif. Misalkan di sana ada tas branded yang murah, ini harus dibudgetkan dari awal. Masalahnya ada orang yang bertanya-tanya kok gue over budgetnya, berarti ada 2 kemungkinan; kita boros karena belanja, tiap ada yang lucu beli. Kedua, pada saat riset perhitungannya engga benar.

https://www.instagram.com/trinitytraveler/

Kalau aku punya trik, prinsipku gini, Kalau barang itu enggak diskon apakah akan tetap beli? Kalau masih mikir kan berarti kita nggak butuh.

Stick dengan plan budget. Misalkan sehari budgetnya $30, makan pagi dan siang beli impulsif hingga $25, berarti malam ya cuma bisa pakai $5 aja. Tergantung kita, mau stick to the plan, mau boros?

Mbak Trinity melihat fenomena jalan-jalan sekarang bagaimana? Banyak yang jalan-jalan demi kebutuhan posting di sosial media padahal bukan vlogger dan lainnya

Ya menurutku engga salah dan nggak benar ya. Kalau dulu kan jalan-jalan untuk eksplor, menambah pengetahuan, pengalaman, kalau sekarang kan sesimpel jalan-jalan karena mau foto di tempat tertentu, mau isi medsos. Menurutku sih ya silahkan aja, cuma ada konsekuensinya. Itu udah jauh banget ya dari kesan minimalis, menurutku itu jadi pemborosan. Kita dapat apa? Kalau jalan-jalan untuk isi feed sosial media, di mana-mana kalau traveling bawa bawaan banyak ya semakin mahal biayanya. Karena bagasi harus ada dan besar, kita malas naik transportasi umum karena bawaan banyak, cari penginapan yang mahal dan jadi enggak minimalis sama sekali.

Kalau mau jalan-jalan tanya diri sendiri dulu tujuannya apa. Kalau hanya untuk isi sosial media, boleh aja tapi lihat juga dengan realistis sanggup engga sih dengan biaya dan effortnya? lalu nanti akan dapat apa? itu kan juga harus diperhitungkan.

Kalau tanggapan Mbak Trinity dengan PayLater bagaimana?

Kalau aku sih enggak pakai ya. Pada sadar engga sih PayLater itu ada bunganya? Sekarang memang serba cepat, instant, enggak pikir panjang, tapi kan jadi gali lobang tutup lobang. PayLater memang memudahkan bisa dibayar kapan-kapan, jadi lebih impulsif, tapi sebenarnya itu menggerus tabungan kalian sendiri lho. Bahkan lebih besar daripada kita pinjam ke bank, orang aja engga sadar. What is so minimalist about it?

Biasanya juga peer pressure kan. “Ah elu sih ga oke kalau ga ikut sama kita!” jadi kita mikir “Yaudah deh PayLater, PayLater deh!” susah juga ya jadi anak jaman sekarang, udah peer pressure, ada sosial media, harus tampil ini itu ah ribet banget!


#BelajarJadiMinimalis diinisiasi oleh Lyfe With Less, merupakan ajakan kepada teman-teman yang tertarik mengenal dan mempelajari gaya hidup minimalis di Indonesia.

Lebih banyak informasi dan sharing mengenai gaya hidup minimalis di Indonesia bisa kamu ikuti di Instagram @lyfewithless. Dengarkan juga podcast Lyfe With Less di Spotify, Anchor, Google Podcast, Radio Public dan Breaker.

0 Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like