Melakukan decluttering memiliki berbagai manfaat sehingga banyak di praktikkan oleh orang-orang. Cara melakukannya dan jenis barang-barang yang di evaluasi juga beragam, mulai dari pakaian (closet decluttering), skincare, peralatan dapur, hingga mainan anak. Meskipun bagi sebagian orang decluttering bukan merupakan hal baru, ada spot dan tempat yang seringkali luput menjadi perhatian.
Junk Drawer

Familiar dengan junk drawer? yang disebut sebagai junk drawer adalah suatu laci yang berisi berbagai benda kecil dan acak yang kegunaannya minor dan terkadang tidak jelas. Contohnya laci yang terletak di meja kerja. Alih-alih diisi dengan sesuatu yang penting, laci malah menyimpan berbagai macam barang seperti uang koin, kabel dan earphone yang sudah rusak, struk belanja lama, batrai yang sudah habis, dan lain-lain.
Sah-sah saja untuk memiliki laci berisi barang-barang kecil. Asalkan barang-barang tersebut berguna dan juga terorganisir dengan baik. Sehingga saat dibutuhkan tidak kesulitan untuk mencarinya.
Bahan Makanan atau Isi Kulkas
Clutter dalam bentuk fisik bukan hanya berupa barang-barang saja, tetapi bahan makanan dan makanan siap santap bisa menjadi clutter. Saat berbelanja baik melalui supermarket, online, atau media lainnya, sangat mudah merasa lapar mata dan membeli makanan yang tidak tau kapan akan dikonsumsi. Bisa jadi kita tergoda untuk membeli karena sedang ada diskon, jenis bahan dan makanan tersebut sedang trend, atau karena rasa penasaran saja. Akibat tidak berpikir panjang malah banyak makanan yang menumpuk di lemari dapur.
Selain di lemari dapur, makanan bisa menumpuk di dalam kulkas. Malahan bukan hanya menumpuk, terkadang kita menyimpan makanan sampai menjadi busuk. Tidak hanya menimbulkan food waste, penumpukan makanan di kulkas juga menyebabkan boros energi karena kulkas harus bekerja lebih berat untuk melakukan pendinginan.
Barang-barang Dekoratif
Barang-barang dekoratif bisa jadi clutter? tentu saja bisa. Barang-barang dekoratif ditempatkan dengan tujuan untuk memperindah tampilan dalam rumah, tetapi jika jumlahnya sudah berlebihan maka justru akan membuat sumpek. Bukan hanya dari segi jumlahnya saja, jika banyak barang-barang dekoratif yang ditempatkan secara asal dan tidak terkoneksi dengan barang lainnya dalam rumah tentu bukannya mempercantik tampilan dalam rumah tetapi malah merusaknya.
Barang-barang Hobi
Barang-barang hobi dan koleksi dapat berubah menjadi tumpukan barang yang tidak berguna jika tidak di sortir dan singkirkan secara berkala. Seiring dengan waktu ketertarikan atau kebutuhan kita akan berubah. Selain itu, barang-barang hobi dan koleksi tersebut juga sangat mungkin sudah tidak dapat digunakan lagi dan perlu diganti entah karena sudah rusak atau karena alasan lainnya.
Mobil
Tanpa disadari, mobil memiliki potensi sebagai tempat untuk menyimpan clutter. Apalagi jika sehari-harinya kita banyak menghabiskan waktu dalam mobil karena berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Agar lebih memudahkan mobilitas, banyak barang yang kita tempatkan di dalam mobil seperti sepatu, pakaian ganti, kacamata, barang-barang kebutuhan anak, dan lainnya. Oleh karenanya, secara berkala kita harus memeriksa apakah barang-barang yang ada di dalam mobil masih di butuhkan.
Writer: Daniya Nahdi