Antara Minimalis, Hobi, dan Koleksi

0 Shares
0
0
0

Memiliki hobi atau sebuah kecintaan terhadap koleksi barang tertentu seringkali menimbulkan dilema bagi para penganut gaya hidup minimalis, terutama bagi yang baru memulainya. Minimalisme memang identik dengan mengeliminasi segala sesuatu yang tidak memiliki tujuan fungsional dan tidak esensial dalam hidup kita. Dalam hal ini, ada rasa takut bahwa barang hobi dan koleksi bisa menjadi sesuatu yang berlebihan dan tidak terkendali. Namun, sebenarnya sah-sah saja asalkan kita memiliki kontrol dan menerapkan #BijakBerkonsumsi.

Hoarding Vs Collecting

Source: Unsplash

Supaya barang hobi atau koleksi tidak menumpuk secara berlebihan maka harus ada pemahaman yang jelas mengenai perbedaan antara hoarding dan collecting. Istilah hoarding digunakan untuk perilaku atau kebiasaan mengumpulkan serta menyimpan barang-barang terlepas dari nilai dan kegunaannya. Sedangkan, collecting mengacu kepada pengumpulan barang yang dilakukan secara berkesadaran dan terorganisir. 

HoardingCollecting
Ada rasa malu atau stres terhadap kepemilikan barang yang dikumpulkanMerasa bangga dengan kepemilikan barang yang dikumpulkan
Barang tersebar secara acak dan tidak terawatBarang yang dikumpulkan terorganisir dan terawat dengan baik
Mengumpulkan atau membeli barang secara impulsif dan tanpa perencanaanAda perencanaan budget dan waktu yang akan dialokasikan
Jenis barang banyak dan tidak tentuBarang yang spesifik dengan jenis tertentu (Buku, action figure, dll)
Memakan ruang tempat tinggal sehingga ruang yang ada tidak bisa digunakan sebagaimana mestinyaTidak memakan ruang karena terorganisir dan jumlahnya dibatasi

Panduan Mengoleksi dan Menjalani Hobi Gaya Minimalis

Berikut beberapa tips yang bisa diaplikasikan untuk mencegah barang hobi dan koleksi menjadi hoarding:

1. Membangun kesadaran

Tentukan peraturan dan batasan yang jelas dalam menjalani hobi dan koleksi yang dipilih. Semisal dengan membuat budget setiap bulannya untuk dana yang akan dialokasikan. Contoh lainnya adalah dengan menentukan secara spesifik jenis barang yang akan dibeli. Jika hobi membaca buku dan menyukai buku dari penerbit tertentu atau genre tertentu maka bangunlah koleksi yang mayoritas berasal dari genre dan penerbit tersebut. Kemudian, ajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan ketika akan membeli barang yang berkaitan dengan hobi dan koleksi, seperti:

  • Dimana saya akan meletakan barang ini nantinya? Apakah saya masih memiliki ruang untuk barang ini?
  • Jika saya tidak memiliki ruang lagi maka apakah ada barang lain yang bisa saya singkirkan sehingga akan ada ruang yang cukup untuk barang ini?
  • Apakah barang ini memberikan manfaat yang tidak bisa saya dapatkan dari barang yang sudah saya punya?
Source: Getty Images

2. Lakukan riset

Cari tahu sebanyak mungkin mengenai hobi dan koleksi baik yang sedang kamu jalani atau yang akan kamu pilih. Pengetahuan mengenai hobi dan koleksi membuat adanya pemahaman yang baik mengenai alat dan perlengkapan apa yang sesungguhnya dibutuhkan. Kita sering terjebak dalam perasaan untuk membangun koleksi dan memiliki barang hobi selengkap mungkin. Kenyataannya, mayoritas hobi bisa berjalan dengan baik menggunakan barang-barang yang esensial. Kuncinya adalah keseimbangan. Sama halnya dengan prinsip untuk mempertimbangkan barang-barang apa saja yang akan berada di dalam rumah kita, hobi menjadi terasa lebih menyenangkan ketika kita menyeleksi dengan baik barang-barang yang kita pilih.

Source Pixabay

3 .Sortir dan singkirkan barang secara berkala

Seiring dengan berjalannya waktu ketertarikan kita terhadap sesuatu mungkin akan berubah. Kolektor dan penghobi sering merasa bosan, kehilangan minat, dan beralih ke hal lainnya. Melepaskan hal-hal yang kita sangat sukai dan cintai sebelumnya bisa menjadi hal yang sangat sulit. Terutama ketika mengingat kita telah menginvestasikan begitu banyak waktu dan uang untuk hal tersebut. Oleh karenanya kita harus jujur kepada diri sendiri jika hobi atau koleksi yang dimiliki sudah tidak memberikan kesenangan atau nilai dalam hidup kita. Jika merasa demikian maka barang-barang hobi dan koleksi perlu disingkirkan. Caranya dengan menjual ataupun memberikannya kepada orang lain yang membutuhkan dan mendapatkan nilai dari barang tersebut.


Writer: Daniya Nahdi

0 Shares
1 comment
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like

Health & WellbeingPentingnya Belajar Move On Lewat Self-Forgiveness

Kita semua pasti pernah berbuat salah, entah kepada orang lain maupun diri sendiri. Seringkali, setelah melakukan kesalahan, kita mencoba untuk menyelesaikannya dengan berfokus pada faktor eksternal saja (minta maaf dengan orang yang bersangkutan). Padahal, melepaskan rasa bersalah dan malu merupakan bagian yang penting dalam perjalanan untuk move on dari kesalahan masa lalu.

Health & WellbeingFilosofi Stoik: Hidup Anti Stres dan Lebih Santai

Meski sudah ada sejak jaman dahulu, ajaran stoik kian berkembang dan beragam karena masih banyak diminati oleh banyak orang. Wajar saja jika banyak yang tertarik mempelajari stoicism, apalagi bagi para penganut minimalisme, karena ada beberapa nilai stoicism yang cukup berkaitan dengan nilai minimalis. Mari coba kenali lebih jauh mengenai stoicism!