Ungkapan quality over quantity atau disebut juga kualitas diatas kuantitas bukan hal yang asing lagi. Seperti yang sudah banyak kita ketahui, pada dasarnya pemikiran ini mengajarkan untuk memprioritaskan segala sesuatunya berdasarkan tingkat mutu yang baik (kualitas) ketimbang dengan banyaknya jumlah yang harus dimiliki (kuantitas). Paham mengenai quality over quantity sendiri dapat diterapkan dalam berbagai macam aspek kehidupan, mulai dari hubungan, hobi, aktivitas, barang yang kita miliki, dan lain-lain.
Ketika lebih memilih kualitas dibandingkan kuantitas maka artinya kita mengorbankan hal-hal yang bernilai rendah agar dapat meraih kesuksesan dan kebahagiaan dengan cara berfokus pada apa yang memang berarti bagi kita.
Mengaplikasikan mindset quality over quantity memang memiliki banyak manfaat bagi hidup kita. Salah satunya adalah terkontrolnya dorongan untuk mengakumulasi berbagai macam hal, dan sumber daya yang kita punya bisa teralokasikan untuk hal lain yang lebih bermanfaat. Selain itu, mengutamakan kualitas juga dapat menyederhanakan segala sesuatunya dan membantu kita untuk mendapatkan manfaat yang maksimal atas kepemilikan yang sedikit. Sebagai imbas dari kesederhanaan maka akan lebih menghemat banyak waktu, uang, dan tenaga. Dalam hal membeli barang, apa yang kita beli pasti menjadi lebih awet, sehingga tidak perlu buru-buru mencari penggantinya. Sedangkan, untuk urusan relationship, karena kita hanya memelihara hubungan yang berkualitas maka kita engga perlu berhadapan dengan orang yang engga benar-benar penting dan menyenangkan bagi kita.
Meskipun terdengar sangat masuk akal, pada kenyataannya masih sulit untuk mempraktikkan mindset quality over quantity. Pada umumnya, semenjak kecil kita selalu dibuat untuk merasa bahwa semakin banyak segala sesuatunya maka akan semakin baik. Beradaptasi terhadap perubahan ini menjadi perkara yang tidak mudah. Memperhatikan setiap pilihan yang kita buat merupakan kunci untuk tetap konsisten.
Cara Membangun dan Menjalani Mindset Quality Over Quantity
1. Berani Berkata Tidak
Apabila kita bilang iya untuk segala sesuatunya maka akan sangat sulit mewujudkan kehidupan yang lebih berfokus pada kualitas. Atur kembali prioritas kita dengan berani untuk berkata tidak kepada orang lain dan kepada semua hal yang tidak bernilai bagi kita. Justru orang-orang yang benar-benar peduli dengan kita tidak ingin kalau kita sampai memaksakan diri demi mereka.
2. Evaluasi dan Melakukan Declutter
Sebelum bergerak maju dan menerapkan pola pikir quality over quantity, sangat penting untuk menyingkirkan semua yang dapat menjadi hambatan. Evaluasi kembali segala aspek dalam hidup kita, mulai dari barang-barang yang kita punya, hubungan yang kita jalin, rutinitas kita setiap harinya, dan lain-lain. Luangkan waktu dan usaha untuk mengeliminasi hal yang hanya menjadi beban.
3. Ajukan Pertanyaan pada Diri Sendiri
Sebelum memutuskan untuk terlibat dalam suatu hubungan dengan orang lain, membeli barang baru, atau membawa sesuatu ke dalam hidup kita, bersikaplah secara kritis. Berhenti sejenak dan ajukan pertanyaan kepada diri kita. Dengan memberikan sedikit perhatian dan pikiran maka kita bisa terhindar dari membuat keputusan yang buruk.
4. Berlatih Bersyukur
Rasa syukur adalah senjata yang ampuh untuk membuat kita merasa damai. Ini bisa menjadi cara agar kita terhindar dari segala distraksi yang ada dan membuat kita mampu untuk lebih fokus pada apa yang memang berharga. Perasaan syukur juga dapat membantu mengidentifikasi apa-apa saja yang memang layak bagi waktu dan energi kita. Saat membawa ataupun mencoba hal yang baru maka kita dapat mempertanyakan apakah ini dapat menjadi sesuatu yang bisa disyukuri di masa depan.
Jadi bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk mencoba? atau justru sudah menjalani mindset quality over quantity?
Writer: Daniya Nahdi