Gaya Hidup Minimalis, Bikin Lebih Hemat atau Lebih Boros?

1 Shares
0
0
1

Gaya hidup minimalis seringkali dikaitkan dengan hidup berhemat. Namun sebenarnya konsep hidup minimalis berbeda dengan menjalani hidup hemat. Minimalisme lebih berfokus kepada segala sesuatu yang bermanfaat dan berarti terlepas dari nilai materialnya. Sedangkan, hidup berhemat, merupakan kondisi dimana seseorang mempunyai kesadaran yang tinggi terhadap pengeluaran finansialnya dan memiliki prioritas keuangan.

MINIMALISME MENGHEMAT UANG KAMU

Photo By Cotton Bro

Jika minimalist dan frugal living berbeda lantas kenapa keduanya seringkali dihubungkan? Bahkan banyak yang memilih untuk mengkombinasikan cara hidup minimalis dan frugal yang kemudian disebut sebagai frugal minimalist. Memang masuk akal untuk mengkombinasikan keduanya karena beberapa prinsip dalam gaya hidup minimalis berdampak pada pengeluaran keuangan yang lebih sehat.

Mindful Spending

Salah satu prinsip minimalisme adalah dengan hidup secara berkesadaran, termasuk dalam segala sesuatu yang kita bawa ke dalam hidup. Hal ini tentunya akan memberikan pengaruh bagaimana kita membelanjakan uang. Alih-alih berfokus untuk mengejar barang terbaru yang sedang trend, secara kritis mereka mempertanyakan apakah segala sesuatu yang akan dibeli memiliki arti dan membawa kebahagiaan. Dengan secara aktif mempertanyakan terlebih dahulu atas hal-hal yang hendak dibeli maka akan menghindarkan diri juga dari melakukan pembelian yang impulsif.

Kualitas Lebih Utama dari Kuantitas

Seorang minimalis pada umumnya cenderung memilih membeli produk dengan kualitas baik dibandingkan barang kualitas rendah namun berjumlah banyak. Lalu apa pengaruhnya terhadap jumlah uang yang akan dikeluarkan? barang dengan kualitas tinggi biasanya bertahan lebih lama sehingga mengurangi kebutuhan kita untuk mengganti atau membeli barang sejenis lainnya. Dalam jangka panjang hal tersebut dapat membuat kita menghemat uang.

Kebebasan dalam Hidup

Memiliki lebih banyak kebebasan dalam hidup menjadi hal yang penting bagi para penggiat gaya hidup minimalis. Hutang menjadi salah satu hal yang merampas kebebasan tersebut. Menyingkirkan hutang dapat membuka banyak pintu kebebasan, contohnya seperti meninggalkan pekerjaan yang tidak kita sukai atau mengambil waktu istirahat selama beberapa saat untuk mencoba hal yang kita idamkan. Jika kita tidak terjebak dalam kewajiban finansial bulanan yang harus kita penuhi maka akan  jauh lebih mudah untuk mencoba dan melakukan hal-hal yang memang penting bagi kita.

Merasa Cukup

Minimalisme mengajarkan kita untuk merasa cukup dengan apa yang sudah kita miliki sekarang. Seorang yang #BelajarJadiMinimalis memiliki kebiasaan untuk membatasi jumlah barang yang dimiliki dan mensyukuri apa yang sudah ada. Menjalani gaya hidup minimalis membuat kita percaya bahwa memiliki atau membeli banyak barang bukanlah hal yang terpenting di dalam hidup. Kita akan memahami bahwa saat memiliki sesuatu maka akan sepaket dengan tanggung jawab merawat, memanfaatkan dan mengeliminasinya kelak dengan bijak. Rumusnya, saat kita memiliki barang lebih sedikit lebih sedikit waktu, uang, dan tenaga untuk membersihkan, merawat, atau mengganti barang-barang kita.

KETIKA MINIMALISME JUSTRU JADI MEMBUAT BOROS

Photo by Mikhail Nilov

Meskipun hidup minimalis berpusat pada tentang bagaimana menyusun hidup yang bermakna dengan kepemilikan barang yang secukupnya, tidak ada aturan baku tentang cara menjalaninya. Setiap orang bisa melakukannya berdasarkan versi ataupun kebutuhan masing-masing. Tapi, dengan alasan tersebut kita bisa lho terjebak menjadi lebih boros saat kita belum sepenuhnya paham tentang gaya hidup minimalis. Cek contohnya di bawah ini.

Dekorasi Estetik Agar Terlihat ā€œMinimalisā€

Pola pikir minimalis seringkali terbawa dalam selera seseorang mendekorasi rumah. Sah-sah saja untuk memiliki selera minimalis dalam interior rumah. Namun keinginan tersebut terkadang menjadi berlebihan. Kita ingin agar seluruh bagian rumah berkonsep minimalis bisa terwujud dengan berfokus pada tampilan furnitur tertentu, atau bahkan berusaha memenuhi gaya dan tren minimalis terbaru. Padahal arti rumah minimalis sesungguhnya berarti menyederhanakan perkakas yang dimiliki sekarang, memanfaatkan dan memelihara barang-barang yang menurut kita paling mewakili diri serta kebutuhan anggota keluarga di rumah. 

Kualitas Memiliki Harga 

Memprioritaskan kualitas dibandingkan kuantitas merupakan sesuatu yang secara umum dianut pegiat gaya hidup minimalis. Tetapi segala sesuatunya yang berkualitas tinggi seperti pakaian, makanan, furnitur, dan lainnya bisa menjadi hal yang mahal. Dalam upaya menjalankan prinsip yang satu ini, seseorang sangat mungkin berusaha melampaui kemampuan mereka. Pengeluaran ini tentu saja akhirnya menjadi bertentangan dengan keseluruhan gagasan minimalis.

Barang Berlabel Sustainable dan Minimalis

Bagi orang-orang yang menjalani minimalisme, barang dengan klaim sustainable serta minimalis seringkali menjadi incaran atau must have items. Namun sama halnya dengan barang dekorasi estetik maupun barang berkualitas, seringkali barang-barang berlabel sustainable atau minimalis tersebut tidak benar-benar dibutuhkan. Keputusan untuk membelinya didasari lapar mata saja ataupun keinginan untuk mendapatkan validasi dari orang lain bahwa kita memang seorang minimalis sejati.

Over Declutter

Decluttering menjadi aktivitas rutin untuk para pegiat hidup minimalis. Namun apa yang terjadi jika justru kita menjadi over declutter? pikirkanlah dengan baik mengenai barang-barang yang termasuk kedalam clutter, jangan sampai melakukan decluttering berlebihan dan di kemudian hari menyadari bahwa barang yang kita singkirkan masih dibutuhkan. Selain itu, jangan lakukan decluttering dengan tujuan menyingkirkan barang-barang lama yang sebenarnya berfungsi dengan baik hanya karena ingin menggantinya dengan barang baru. Hal tersebut malah membuat kita menghabiskan uang lebih banyak. 


Writer: Daniya Nahdi

1 Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like

Finance, Career, & ProductivityYuk Kelola Uang THR dengan Bijak!

THR atau Tunjangan Hari Raya yang sudah di tangan ditambah melimpahnya diskon membuat banyak dari kita kalap berbelanja. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan tradisi berbelanja menjelang Lebaran, namun jangan sampai terjebak dalam perilaku konsumtif dengan membeli segala sesuatu secara berlebihan diluar kebutuhan.