Hidup Minimalis dengan #PakaiSampaiHabis

0 Shares
0
0
0

Jika kalian anak kos, pasti kalian familiar dengan “kegiatan” memotong kemasan pasta gigi kan’? atau mengisi botol sabun atau botol shampoo dengan air agar masih bisa memanfaatkan sisa-sisa produknya, atas nama penghematan akhir bulan. Eits.. ternyata apa yang dilakukan anak kos itu termasuk bagian kecil dari prinsip hidup minimalis lho! Kok bisa?

Terlepas dari alasan berhemat, upaya memotong kemasan pasta gigi supaya dapat digunakan sampai benar-benar habis adalah bagian kecil dari hidup minimalis yang biasa disebut #PakaiSampaiHabis.

#PakaiSampaiHabis, Apa Sih?

#PakaiSampaiHabis adalah sebuah kampanye yang pertama kali digaungkan oleh Lyfe With Less, sebuah komunitas pegiat hidup minimalis di Indonesia, di Instagram. Kampanye ini dilakukan baik lewat sosial media Instagram.

Sesuai namanya, #PakaiSampaiHabis adalah sebuah ajakan menggunakan produk yang kita gunakan sampai benar-benar habis. Ibarat kata, tinggal kulitnya tho’! Biasanya sih produk #PakaiSampaiHabis yang dibagikan di Instagram adalah produk personal care atau skincare.

Bagaimana Caranya #PakaiSampaiHabis?

#PakaiSampaiHabis tak melulu soal menangani, tapi juga mencegah.

  1. Cek lagi barang-barang seperti; kosmetik, personal care, adakah yang sudah hampir expired dan bahkan belum tersentuh sama sekali? Mulai pikirkan bagaimana cara menghabiskannya. Apakah dipakai sendiri, diberikan kepada orang lain, dijual atau dibuang isinya karena sudah expired?
  2. Minimalisir pembelian saat menggunakan produk yang belum habis. Biasanya berlaku pada skincare atau kosmetik. Misal, serum A masih 1/2 botol, usahakan tidak impulsif untuk membeli serum lain sampai dengan serum A habis.
  3. Habiskan isi produkmu! Jika sekiranya sudah tidak bisa dikeluarkan dari lubang kemasan, kita bisa menggunting atau memotong bagian tengah kemasan. Hal ini dapat mempermudah kita untuk mengambil bagian isi produk di dalam kemasan. Untuk produk-produk cair yang masih tersisa di bagian bawah kemasan, kita bisa menambahkan air dan mengocoknya sampai produk tercampur dan dapat digunakan hingga tetes terakhir.

Contohnya tabir surya ini, tekan-tekan bagian bawah sudah nggak keluar. Ternyata saat digunting? Wow masih banyak isinya. Cukup banget buat beberapa hari lagi!

Photo pribadi

Atau pasta gigi ini. Gunting menjadi dua bagian dan ternyata isinya masih bisa dipakai beberapa kali.

Photo pribadi

Kenapa #PakaiSampaiHabis

Repot-repot banget. Kalau emang udah nggak keluar, ya buang. Mungkin ada yang beranggapan begitu. Tidaklah penting apakah kamu anak sultan atau rakyat jelata, #PakaiSampaiHabis berlaku buat semua kalangan. Bukan hanya sekedar alasan finansial atau ekonomi, menggunakan produk yang kita beli sampai habis juga merupakan bentuk tanggung jawab berlandaskan agama dan moral. 

Bentuk Tanggung Jawab pada Tuhan

Kami yakin setiap agama di dunia mengajarkan pada jika setiap perbuatan akan ada balasannya. #PakaiSampaiHabis adalah bentuk syukur dan tanggung jawab kita pada Tuhan yang telah memberikan nikmat termasuk nikmat memakai produk-produk itu.

Bentuk Tanggung Jawab Terhadap Kepemilikan  

Dengan #PakaiSampaiHabis selain bertanggung jawab pada Tuhan, juga bentuk tanggung jawab pada barang yang sudah kita beli, secara lebih maksimal. 

pexels-pavel-danilyuk-6417910

Menghemat Pengeluaran

Ketika #PakaiSampaiHabis kamu yang awalnya mau beli produk itu lagi, ternyata mendapati isinya masih banyak! Belanja bisa di-extend deh. Secara nggak langsung berdampak pada keuangan kamu juga.

#BijakBerkonsumsi Sebelum #PakaiSampaiHabis

Bicara soal #PakaiSampaiHabis tidak terlepas dari #BijakBerkonsumsi, kampanye lainnya dari Lyfewithless yang mengajak masyarakat untuk bijak dalam mengkonsumsi suatu produk habis maupun tidak habis pakai. Kegiatan ini bisa dimulai dengan mempertimbangkan sesuatu sebelum membeli: Apakah tidak ada barang pengganti? Apakah memang butuh? 

Bahkan, jika mengacu pada Buyerarchy of Needs, kita bisa memulai dengan pakai yang ada (repurpose/recycle/upcycle), meminjam, membeli bekas sampai hierarki paling akhir adalah membeli jika semua opsi sebelumnya tidak bisa dilakukan. #BijakBerkonsumsi juga berlaku saat akhirnya membeli, belilah sesuai kebutuhan dan on budget.  #BijakBerkonsumsi ketika produk sudah dibeli adalah bagaimana kita memakainya sesuai kebutuhan, tidak berlebihan. Dan… #BijakBerkonsumsi setelah habis pakai adalah bagaimana kita membuangnya dengan bijak, misalnya menyalurkan ke lembaga daur ulang, alih-alih langsung membuangnya ke TPA/TPS begitu saja.

#PakaiSampaiHabis adalah sebuah ajakan dari hati nurani, tidak ada paksaan karena muaranya adalah kepuasan dan kebahagiaan karena telah merealisasikan rasa syukur atas apa yang dimiliki, sekecil apapun itu, dalam hal ini produk-produk “penunjang” kehidupan.

Yuk, lebih #BijakBerkonsumsi dengan #PakaiSampaiHabis produk-produkmu!


Writer: Visya Biru

Tertarik menjadi kontributor kami? Kunjungi link berikut untuk menulis atau email draftmu ke hi.lyfewithless@gmail.com dengan subject: CONTRIBUTOR – NAMA.

0 Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like

#PakaiSampaiHabisProduk Langsung atau Trial Kit?

Pernahkah terbesit di dalam pikiranmu apakah lebih baik kita membeli produknya secara langsung (full size) atau membeli dalam ukuran kecil (trial kit/ travel size)? Pada artikel ini kita akan bersama – sama mencari tahu bagaimana menentukan keputusan untuk membeli produk langsung atau trial kit terlebih dahulu.