Menikmati Seni Melepaskan Dengan Maya Hikmatin & Lepas Wear

0 Shares
0
0
0

Inspirasi kali ini datang dari Maya Hikmatin, founder @LepasWear sebuah clothing line asal Bandung yang mengedepankan konsep sustainable wear dengan konsisten menggunakan bahan ramah lingkungan dalam setiap produknya. Uniknya, Lepas Wear tidak hanya menjual pakaian semata, kami jatuh cinta pada setiap cerita yang dibawakan oleh konten-kontennya. Cerita tentang melepaskan, mengingatkan kita pada inti dari gaya hidup minimalis. Tentang lepas dan ikhlas, tentang bagaimana melepaskan menjadi salah satu hal paling sulit sekaligus paling indah yang bisa kita rasakan.

Lewat Lepas Wear dan Maya Hikmatin, mari nikmati indahnya seni melepaskan.

Apa makna melepas versi mbak Maya & Lepas Wear?

Letting go bagiku adalah belajar untuk ikhlas dan bertemu ikhlas kembali hingga menjadi berserah atas hal-hal yang mengikat di kehidupan kita. Melepaskan itu fitrah, karena apa yang kita terima, kita jalin, kita bangun & raih ada saatnya untuk dilepaskan dan dikembalikan kepada pemiliknya.

Boleh ceritain sedikit mengenai Lepas Wear?

Perjalanan Lepas Wear panjang banget, Lepas adalah buah perjalanan panjang seorang Maya. Tumbuh sejak 2 tahun lalu, berawal dari titik terendahku yang membuatku belajar banyak bahwa ternyata akar permasalahan dari hidupku atau manusia lainnya adalah kadang manusia sulit untuk melepaskan. Menariknya, yang sulit dilepaskan bukan hanya hal yang indah tapi juga hal yang buruk. Seperti melepaskan traumanya atau masa kelam.

Lepas adalah medium untuk berbagi kepada siapapun; baik mereka yang membeli produk ataupun tidak, agar mereka bisa mendapatkan pandangan lain tentang hidup. Aku yakin setiap manusia punya kesulitan masing-masing dalam melepaskan. Lepas juga sebuah doa semoga kita selalu dimudahkan dan dimampukan oleh Tuhan untuk bisa melepaskan sesuatu yang harus dilepaskan. Lepas ingin merangkul siapapun untuk menikmati perjalanan melepaskan, sepemahamanku, melepaskan itu bukan hal yang bisa dilewatkan dalam waktu sepekan atau semusim. Kalau hari ini bisa melepaskan satu hal, mungkin lain hari bisa melepaskan hal-hal lain. 

https://www.instagram.com/lepaswear/

Melepaskan adalah seni kehidupan yang selalu kita lakukan setiap hari. 

Kenapa Lepas produknya baju? karena aku dulu interior designer, namun ternyata passionku bukan di sana. Dalam perjalanan self healingku, aku menemukan bahwa passionku adalah sebuah kain, pakaian, manusia yang memakai kain tersebut, bagaimana persona manusia bisa bersinergi dengan pakaiannya. dan bagaimana bahan pakaian yang natural bisa membuat potensi manusia lebih optimal karena tidak ada bahan buatan yang melekat pada tubuhnya.

Aku ingin lepas wear bisa dirasakan dari potongan kain, warna hingga bahan.

Apa mbak Maya punya pengalaman melepaskan diri dari sesuatu (boleh benda lewat decluttering / berlepas dari suatu keadaan?

Setahun lalu ketika aku merasa penuh tapi tidak berisi, aku melihat semua barang itu too much. Padahal barangku ga seberapa banyak, tapi aku merasa sesak tapi tidak memberikan aku isi. Akhirnya pada saat itu aku membongkar pakaian karena pakaian yang paling banyak terlihat dan sepatu. Akhirnya aku memberikan diri melepas baju-baju yang punya nilai sentimentil yang lumayan, aku pikir toh aku juga tidak menggunakannya, rasanya kasian melihat barangnya karena dia hanya diam di lemariku tidak tersentuh. Dan aku punya keyakinan mungkin saat aku lepas barang itu bisa berguna untuk orang lain.  Rasanya seperti lega banget setelah decluttering, seperti lagi bernafas di pegunungan yang sejuk banget, bahagia luar biasa ketika kita memberanikan diri untuk melepaskan diri dari hal2 yang udah enggak bermanfaat untuk kita dan mungkin bisa bermanfaat untuk orang lain. 

Sampai saat inipun aku masih belajar melepaskan diri dari keadaan. Aku pernah melepaskan diri dari ketakutan atas pikiran orang terhadap aku. Lepas Wear adalah momentum di mana seorang Maya berani melepaskan ketakutan atas judgement orang untuk berkarya. Lepas menyadarkan aku bahwa aku selama ini aku berkarya untukkasih makan egoku, Ketika mau launch Lepas, aku sendiri memulai dengan belajar untuk tidak menjudge orang lain, tidak merasa sama dengan orang lain karena setiap manusia terlahir dengan fitrah masing-masing dan punya keunikan sendiri, Aku tidak lagi merasa sama, merasa lebih kecil atau lebih besar, buatku lewat Lepas aku benar-benar merasa bahwa semua manusia punya tugas masing-masing; silih asuh, silih asih, silih mewangi, saling mendukung, saling melindungi, saling berbagi.

https://www.instagram.com/lepaswear/

Jadi Lepas adalah momentum di mana aku tidak lagi takut menampilkan siapa aku, apa yang bisa aku sumbang untuk alam semesta untuk sesama, aku berserah, tidak peduli apakah Lepas akan banyak yang suka atau tidak. Aku hanya fokus pada aku yakin Tuhan mengizinkan aku membuat Lepas, aku benar-benar yakin di luar sana ada orang2 yang membutuhkan Lepas Wear. 

https://www.instagram.com/lepaswear/
https://www.instagram.com/lepaswear/

Buatku apa yang dilihat orang lain tidak penting lagi, buatku yang penting apa yang aku lakukan ini ditujukan untuk Allah, jadi aku melakukan semua atas nama ibadah juga. 

Bagaimana Mbak Maya bisa berlepas diri dari barang/keadaan tersebut?

Support dari orang2 terdekat, setahun setengah ini aku belajar di well being center (Hanara) tentang nilai-nilai kehidupan, bagaimana bersyukur, menikmati momen, ikhlas, bagaimana bisa menempatkan kebahagiaan orang lain sebagai kebahagiaan kita. Hanara membantu aku bisa berlepas dari hal-hal yang mengikat dan perlu dilepaskan.

Ternyata tugas kita di dunia ini adalah untuk terus memperbaiki diri, mengenali diri, bebenah, bebersih diri karena apa yang kita lakukan bisa jadi percuma kalau kita tidak kenal dan tidak ada keinginan untuk memperbaiki diri.

Aku percaya ketika aku fokus pada diri kita maka lingkungan kita akan terkena paparan cahayanya. 

Bagaimana pendapat Mbak Maya tentang makna melepaskan pada kegiatan decluttering both mind & things?

Decluttering itu penting, bagaimana kita mau terisi dengan hal-hal baru kalau kita sendiri masih terus keep sesuatu yang tidak bermanfaat sehingga ruang2 di sekitar kita selalu terisi dengan hal yang sudah tidak bermanfaat. Lebih baik kita isi dengan hal2 yang lebih bijaksana, bernilai dengan jumlah yang mindful. 

Kadang manusia lupa apa yang raih sesungguhnya untuk manusia belajar melepaskannya. 

Ada tips untuk berlepas diri dari barang (terutama baju)/keadaan?

  1. Spirit untuk menggunakan bahan natural yang benar-benar berkualitas sehingga orang yang menggunakan bisa lebih lama masa pakainya. Lepas tidak melabeli dirinya sebagai sustainable / eco fashion, biarkan mengalir apa adanya namun kita akan tetap membawa spirit untuk membawa yang terbaik untuk alam semesta dari diri sendiri. Saat ini Lepas baru mampu memberikan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan nyaman dipakai untuk diri sendiri.
  2. Pikirkan dengan mindful apakah aku perlu barang ini sebelum beli
  3. Selalu berkomunikasi dengan diri apakah keadaan ini baik untukku atau ini hanya menjadi racun untuk perjalananku. 
  4. Belajar mengenali diri, nggak semua orang dan hal untuk kita. Ketika merasa vibes, resinonsinya beda ya tidak aku paksa untuk aku bergabung. Itu adalah sebuah fitrah bahwa semakin dewasa manusia semakin sadar di mana dia akan berada yang mendukung fitrahnya. 
Oleh @lyfewithless dalam Instagram Story Highlight “Seni Melepaskan”

Saya pernah bertanya pada seorang teman yang sulit berlepas pada benda-bendanya terutama baju karena ia merasa bendanya ini punya “nyawa”, teman saya merasa kasihan dengan benda-bendanya jika dibuang atau bahkan hanya sekedar ditinggal pergi traveling. Bagaimana mbak Maya melihat keadaan tersebut? ada saran untuk berlepasnya?

Aku percaya setiap benda punya energi dan vibrasi yang kita sampaikan kepada benda tersebut itulah yang jadi nyawa mereka. Kalau aku boleh ibaratkan, seperti ibu yang hamil 9 bulan, ia begitu melekat dengan sang anak, lalu anak itu lahir, dia tumbuh berkembang dan punya kehidupan sendiri. Buatku, segala sesuatu yang terjalin punya fitrah untuk dilepaskan. Seorang ibu saja bisa berlepas dengan seorang anaknya.  Ketika benda tersebut punya memori dan rasa yang sentimental terhadap sebuah barang, selama barang itu sparks joy, memberikan manfaat, tapi kalau sudah jadi ikatan yang terlalu itu udah enggak sehat. Itu berarti terlalu terikat. Mungkin bisa cari self healing, supaya kita bisa melepaskan benda tersebut. Kalau ikatan sudah memberatkan, menyulitkan apalagi mengekang mungkin pelan-pelan kita bertanya diri kita sendiri. Ada apa ya? Kalau kita percaya mereka punya nyawa, untuk apa disimpan atau tidak digunakan? mungkin barang itu bisa lebih bahagia ketika dilepaskan kepada orang lain. 


#BelajarJadiMinimalis diinisiasi oleh Lyfe With Less, merupakan ajakan kepada teman-teman yang tertarik mengenal dan mempelajari gaya hidup minimalis untuk mengurangi sifat konsumtif & impulsif di Indonesia.

Lebih banyak informasi dan sharing mengenai gaya hidup minimalis di Indonesia bisa kamu ikuti di Instagram @lyfewithless. Dengarkan juga podcast Lyfe With Less di Spotify, Anchor, Google Podcast, Radio Public dan Breaker.

0 Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like