Saat ini akses informasi dan pembelian produk skincare semakin mudah untuk didapatkan. Dengan adanya kemudahan tersebut, trend produk atau rutinitas kecantikan menjadi sangat cepat tersebar dan berganti-ganti. Sadar engga sih kalau hal ini ternyata turut memberikan pengaruh terhadap konsumsi skincare kita?
Dengan adanya berbagai jenis produk dan juga varian key ingredients pada skincare, kita kerap terdorong melakukan pembelian tanpa pertimbangan panjang. Semisal, ‘katanya bahan Z ini bagus loh untuk mengecilkan tampilan pori-pori‘ atau ‘bahan C ini lagi banyak banget dipakai sama brand-brand kecantikan, wajib coba nih’. Ditambah lagi, jenis skincare yang pada saat ini sanagt bervariasi membuat kita menjadi merasa perlu buat punya semuanya.
Belanja-belanja impulsif yang kita lakukan saat pembelian skincare seringkali diatasnamakan sebagai bentuk self care. Padahal, kita melakukan ini karena tergiur dan semangat sesaat untuk coba produk baru.
Penggunaan skincare memang merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap diri kita. Pada tingkatan yang lebih dalam atau secara psikologis, kita juga bisa menjadi lebih tenang dan mendatangkan rasa percaya diri.
Akan tetapi, jika pemakaian dan pembelian skincare dilakukan secara berlebihan dan tidak terencana, akhirnya malah mendatangkan bencana. Niatannya mau calming malah bikin pening!
Menggunakan skincare terlalu banyak tidak disarankan. Bukannya memperoleh manfaat, kulit malah berpotensi mengalami hal yang sebaliknya. Terdapat akibat negatif imbas dari produk skincare berlapis-lapis atau layering, yaitu penyerapan produk yang kurang maksimal. Terlalu banyak skincare juga memungkinkan kombinasi bahan aktif yang tidak tepat (inkompatibel) terpapar kulit. Belum lagi, beberapa bahan tertentu pada produk perawatan kulit juga tidak boleh digunakan secara berlebihan karena dapat mendatangkan efek samping seperti memicu reaksi alergi dan iritasi.
Diluar dari reaksi yang akan ditimbulkan terhadap kulit kita, konsumsi skincare secara berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan finasial pribadi. Jika melakukan pembelian tanpa perencanaan sampai menguras tabungan tentunya sudah tidak sehat lagi kan? Apalagi kalau kita sampai berhutang seperti menggunakan metode pembayaran paylater, credit card, atau cicilan. Sementara itu, kita masih punya skincare yang bertumpuk karena belum digunakan sampai habis. Lebih buruknya lagi, karena tergoda dan terburu-buru untuk segera membeli produk skincare, ternyata setelah dicoba malah tidak cocok di kulit kita!
Agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, lebih bijak lagi yuk dan menjadi konsumen yang cerdas. Riset produk yang akan dibeli dan #pakaisampaihabis skincare yang kamu punya sekarang sebelum membeli yang baru.
Writer: Daniya Nahdi