Hallyu Wave tidak hanya membawa tren dari sisi seni dan budaya populer di seluruh dunia, tetapi juga tren rangkaian skincare-nya, Korean Skincare Routine, yang umumnya terdiri dari 5, 10, hingga 12 langkah pemakaian produk perawatan kulit. Hasil akhir yang ditawarkan oleh skincare routine ini pun turut berubah sesuai tren, mulai dari glass skin, mirror skin, hingga cream skin, yang pada dasarnya merujuk pada kulit yang terawat.
Produsen skincare, baik internasional maupun lokal, terus mengeluarkan produk-produk terbaru dengan kandungan yang dapat membantu kita memiliki kulit wajah yang flawless. Demikian pula halnya dengan bertumbuhnya akun-akun beauty influencer yang menawarkan reviu dan tutorial penggunaan skincare routine. Begitu banyak informasi yang ditawarkan dan melelahkan jika kita tidak bijak dalam mencernanya.
Tahun 2017 menjadi awalan lahirnya paham yang bertujuan menyederhanakan langkah-langkah dalam merawat kulit yang dikenal dengan istilah skincare diet, minimalist beauty, atau skinimalism.
Menurut dr. Paul Jarrod Frank, seorang ahli kosmetik dermatologi, yang disadur dari Peiffer (2021), prinsip dasarnya adalah hanya menggunakan produk kecantikan yang esensial dan multifungsi, sehingga seluruh rangkaian dapat dikemas menjadi tiga tahapan saja, yaitu: cleansing, moisturizing, dan protecting.
Cleansing
Bagian paling penting dari seluruh skincare routine adalah cleansing atau membersihkan wajah. Invest in a good cleanser. Agar skincare dapat bekerja dengan optimal, memastikan wajah bersih dari sisa makeup, minyak, dan debu merupakan suatu keharusan. Ada beberapa jenis dasar cleanser, yaitu cair, minyak, krim, dan balm. Apapun pilihan cleanser yang sesuai dengan jenis kulit, jangan lupa untuk melakukan double cleansing, yaitu dengan diakhiri dengan face wash atau sabun cuci muka. Pada tahapan ini, kandungan bahan aktif tidak terlalu diperlukan, karena yang terpenting produk yang dipilih bisa membersihkan kulit wajah dengan baik dan lembut.
Moisturizing
Tahapan selanjutnya adalah melembabkan kulit yang baru saja menjadi kering karena kita bersihkan lapisannya. Pada tahap ini, pilihlah produk kecantikan yang memiliki kandungan bahan aktif multifungsi dan dapat melembabkan sembari membenahi problematika kulit yang kita miliki, seperti: meratakan warna kulit, menyamarkan kerutan, mengontrol produksi minyak berlebih, atau menenangkan kulit yang iritasi. Saat ini sudah banyak produk pelembab yang juga mengandung SPF sehingga dapat juga dijadikan pilihan untuk mengurangi jumlah produk yang digunakan.
Protecting
Melindungi kulit dari paparan sinar UV sangatlah penting untuk meminimalisir resiko kanker kulit dan penuaan dini yang disebabkan oleh sinar matahari berlebih. Sunscreen terbagi atas dua jenis, physical dan chemical. Perbedaannya terletak dari kandungan bahan aktif di dalamnya sehingga kita dapat memilih yang sesuai dengan kondisi kulit kita. Kunci utama dari penggunaan sunscreen adalah pemahaman mengenai level SPF yang diperlukan dan kedisiplinan dalam mengaplikasikan sunscreen di seluruh permukaan kulit dan mengulanginya setiap beberapa jam agar kulit selalu terlindungi.
Ketiga tahapan tersebut dapat dijadikan acuan untuk merawat kulit dengan prinsip skinimalism, namun kita tetap harus memperhatikan kondisi kulit kita. Jika diperlukan, tentu kita bisa menambahkan produk yang dibutuhkan, seperti topical acne treatment, atau toner yang digunakan untuk mengunci moisturizer jika kulit kita sedang sangat kering.
Penerapan skinimalism tentunya memberikan keuntungan bagi penggunanya. Beberapa di antaranya adalah:
1. Save our money
Biaya yang dikeluarkan untuk membeli tiga hingga lima produk multifungsi tentu lebih hemat bila dibandingkan jika kita membeli lima hingga belasan produk yang menyasar untuk satu kegunaan saja. Sebagai contoh, plant-based oil seperti argan oil, olive oil, dan vitamin E oil merupakan produk multifungsi yang dapat digunakan untuk melembabkan seluruh permukaan kulit, sehingga dapat mengurangi biaya untuk membeli pelembab wajah dan tubuh.
2. Save our time and energy
Menjadi minimalis berarti cutting out unnecessary things in life, termasuk di dalamnya adalah waktu. Berapa banyak dari kita yang seringkali terlalu lelah untuk mengaplikasikan tiap lapisan skincare yang menuntut adanya jeda selama beberapa menit di setiap lapisannya? Kegiatan yang seharusnya dapat bersifat theurapetic dan menyenangkan malah menjadi suatu hal yang memicu stress karena kita diburu oleh waktu dan rasa lelah. Berilah batasan waktu dalam rutinitas menggunakan skincare, misalnya tidak memakan waktu lebih dari 30 menit atau tergantung kenyamanan kita.
3. Save the environment
Mengevaluasi kebiasaan konsumerisme dapat menjadi awal yang baik dalam penerapan gaya hidup minimalis secara keseluruhan. Dari sisi skincare routine, ada berapa banyak produk skincare di meja rias atau lemari kita saat ini? Berapa di antaranya yang tidak pernah kita gunakan sama sekali? Berapa banyak sampah yang dihasilkan dari produk-produk tersebut? Mulai dari kotak kemasan, label produk, wadah produk, serta tambahan lain seperti brosur, paperbag atau kardus paket dan bubblewrap saat kita membelinya.
Pada dasarnya, skinimalism juga mengajarkan kita untuk tetap dapat merawat diri sembari menjaga dan melindungi lingkungan hidup.
Produsen produk kecantikan mulai semakin merambah ke produk yang bersifat vegan dan berbasis tanaman (plant-based). Produk-produk ini tidak hanya lebih ramah di kulit karena mengandung lebih banyak mineral dan antioksidan alami, namun juga ramah lingkungan.
Skinimalism menuntut konsumen untuk lebih aktif dalam mengenali kebutuhan kulitnya sehingga dapat menemukan rangkaian produk yang sesuai dan berfungsi dengan baik. Proses mengenali kebutuhan kulit tentunya memerlukan kesabaran dan ketekunan, dimulai dari mencari informasi hingga mengaplikasikannya. Maka dari itu, jika sudah menemukan rangkaian yang cocok dan berfungsi dengan baik, stick to the regime and your skin will thank you.
*
Referensi: Peiffer, K. (2021, March 26). The Best Skincare Routine, According To A Dermatologist. Forbes. https://www.forbes.com/sites/forbes-personal-shopper/2021/03/26/best-skincare-routine-according-to-a-dermatologist/?sh=1c4097651c07
Tulisan ini hasil karya kontributor kami, Yoanda Pragita Sihombing.
Editor: Sarah Safira Sofiani & Cynthia S Lestari.
Tertarik menjadi kontributor kami? Kunjungi link berikut untuk menulis atau email draftmu ke hi.lyfewithless@gmail.com dengan subject: CONTRIBUTOR – NAMA.