#BelajarJadiMinimalis Ala Fany Sebayang

1 Shares
0
0
1

Kali ini @lyfewithless berkesempatan untuk berinteraksi dengan Fany Sebayang, salah satu praktisi minimalism di Indonesia. Fany menceritakan tentang bagaimana ia memulai #BelajarJadiMinimalis hingga menerapkannya dalam praktek sehari-hari di kehidupan kantor maupun di rumah. Yuk simak bincang-bincang kami;

Bagaimana cerita awal Fany memulai #BelajarJadiMinimalis?

https://www.instagram.com/fanysebayang/
https://www.instagram.com/fanysebayang/

Mulainya sebenarnya sejak 2017 waktu sering Hiking. Karena aku mikir dengan barang yang aku bawa seadanya aku tetap bisa happy, dengan makan seadanya aku tetap bisa merasa kenyang. Jadi selama ini kayanya aku too much aja sama konsumsiku. Cuma dulu belum sampai ke tahap beresin barang-barang, tapi lebih tertarik mendalami apa sih hidup minimalis, soalnya gak mau salah pengertian. Karena untuk sebagian orang yang aku tanyain saat itu pengertian minimalis lebih cenderung ke hemat banget. Sampai aku ketemu blognya The Minimalist aku lebih tertarik dan mengerti tentang minimalism. Mulai untuk mengurangi beli baju, sepatu, tas dan barang-barang yang memang gak penting, aku mikirnya lebih ke manfaat sehari-hari.

Lalu Juli 2018 setelah menikah , aku mulai membereskan semua barang-barangku sebelum pindah dari kost ke apartment. Setelah berberes aku jadi lebih merasa plong dan bahagia aja gitu dan gak sedih bahkan jadi lebih mawas diri untuk beli apapun yang akan aku consume.

Apa esensi minimalisme bagi Fany?

Pakai sesuai kebutuhan. Jadi Minimalism bukan cuma hemat dan berlomba-lomba pakai sedikit barang layaknya tren minimalis sekarang, tapi konsumsi sesuai kebutuhan masing-masing. Less is more kaya gitu deh.

Apa yang menjadi inspirasi Fany saat menerapkan Minimalism?

https://www.instagram.com/fanysebayang/

Inspirasi sih datang begitu aja waktu aku hiking ya, kayak di kasih tau Tuhan kali ya. Selain itu lihat suami aku juga dari kecil hidupnya fine- fine aja meskipun punya 1 tas ransel dan gak neko-neko harus mengikuti trend, malah kelihatannya lebih bahagia.

Bagaimana Fany mulai menerapkan gaya hidup minimalis di kegiatan mbak sehari-hari terutama saat bekerja?

Kalau ke kantor bawa barang seperlunya aja di tas, berusaha bawa bekal makan siang buat mengurangi konsumsi yang kurang sehat juga.

Kalo di pekerjaan aku terapin less paper, selalu usaha menyelesaikan pekerjaan dan gak mau bawa pulang pekerjaan ke rumah, membuang file-file yang sudah bertahun-tahun dikeep dan memang sudah tidak terpakai lagi, rajin bersihin email dan lainnya.

Ada tips dari Fany untuk teman-teman yang baru mau menjalankan gaya hidup minimalis?

https://www.instagram.com/fanysebayang/
  1. Niat yang kuat
  2. Jangan langsung membereskan barang sebelum benar-benar yakin mau komitmen menjalani pola hidup minimalis, biar nggak suam-suam kuku atau cuma ikutin trend aja. Kalau niatnya kuat pasti akan bertahan selamanya
  3. Minimalism bukan berarti nggak beli baju, sepatu atau barang-barang lain lagi, tapi nerapin pola In — out supaya kuantitas barang yang ada di rumah tidak bertambah. Tapi terlebih dulu pikirkan apakah memang butuh mengganti barang-barang tersebut .
  4. Mulai komitmen untuk membatasi diri melihat hal-hal yang bisa memancing nafsu impulsive buying kita contohnya online shop.
  5. Fokus jalani hobi untuk mengalihkan keinganan berbelanja dan kegiatan-kegiatan yang kurang membawa manfaat untuk diri kita
  6. Sekali lagi, komitmen.

Fany Sebayang sering membagikan update kehidupan minimalis lewat Instagram dan Youtube miliknya.


#BelajarJadiMinimalis diinisiasikan oleh Lyfe With Less, merupakan ajakan kepada teman-teman yang tertarik mengenal dan mempelajari gaya hidup minimalis di Indonesia.

Lebih banyak informasi dan sharing mengenai gaya hidup minimalis di Indonesia bisa kamu ikuti di Instagram @lyfewithless. Dengarkan juga podcast Lyfe With Less di Spotify, Anchor, Google Podcast, Radio Public dan Breaker.

1 Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like