How Minimalism Change My Life Holistically

0 Shares
0
0
0

Setelah menjalani gaya hidup minimalis selama kurang lebih 2 tahun, saya menyadari bahwa gaya hidup ini menjadi turning point bagi hidup saya. Gaya hidup minimalis tidak hanya merubah cara pandang saya terhadap sesuatu, hubungan yang saya bina dengan orang lain atau kegiatan dan diri saya secara menyeluruh.

Values of Life

Photo by Tim Goedhart on Unsplash

Saya meresapi apa yang sebenarnya menjadi inti dari gaya hidup minimalis. Jatuh cinta dengan bagaimana pola pikirnya bisa membuat kita jadi lebih tenang, bahagia dan more content. Proses memilah mana hal yang penting bagi diri kita sangat membantu agar lebih kenal apa yang sebenarnya dibutuhkan dan diinginkan oleh diri sendiri. Kita terbantu untuk menyalurkan uang, tenaga, waktu, cinta, emosi dan segala rasa lainnya hanya pada hal-hal yang berharga bagi diri kita. Minimalism juga membantu kita dalam membatasi ekspektasi dan menyusun tujuan hidup yang lebih baik (less stress dan ambisius). Pola pikir minimalis juga membantu dalam menjalani kehidupan di Ibukota yang serba auto dan cepat. Dengan hanya fokus pada prioritas dan apa yang penting bagi kita, kita terbiasa untuk mengatur stress, panik dan masalah.

Buying Behavior

Seiring dengan #BelajarJadiMinimalis, keputusan beli saya juga berubah. Saya berprinsip untuk lebih baik mencegah dibandingkan mengobati. Dalam hal ini lebih baik antisipasi pada keputusan beli dibanding harus melakukan decluttering karena ternyata banyak barang-barang yang tidak bermanfaat. Untuk itu, dalam membeli barang sekarang ada beberapa kriterianya seperti:

  • Sustainable things
  • Organic / Local product
  • Barangnya sudah pasti dibutuhkan (bukan hanya sekedar lapar mata)
  • Sudah terpikirkan di mana barang akan disimpan & dipakai

Jika sudah melewati semua kriteria yang ada, barulah saya akan membeli barang tersebut baik di online atau offline. Jika SALE dulu terdengar begitu mengundang untuk berbelanja, sekarang diskon hanya menjadi nilai tambah saat akan membeli barang yang memang dibutuhkan.

Slow Living

Photo by 91 Magazine on Unsplash

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, minimalism juga membantu saya mengenal slow living. Menjalani aktifitas dengan fokus dan mindful. Tidak termakan oleh ekspektasi dan ambisi, saya lebih memusatkan kegiatan dan pikiran atas apa yang membuat saya lebih bahagia, bersyukur dan sehat.

Slow living membuat saya lebih bersyukur dan menikmati hidup dari detik setelah bangun tidur sampai kembali memejamkan mata. Selain tentunya menjadi lebih bahagia dan bersyukur, menjalaninya membuat saya lebih mudah mengingat apa yang dikerjakan atau siapa orang yang saya sapa pada hari ini.


#BelajarJadiMinimalis diinisiasikan oleh Lyfe With Less, merupakan ajakan kepada teman-teman yang tertarik mengenal dan mempelajari gaya hidup minimalis di Indonesia.

Lebih banyak informasi dan sharing mengenai gaya hidup minimalis di Indonesia bisa kamu ikuti di Instagram @lyfewithless. Dengarkan juga podcast Lyfe With Less di Spotify, Anchor, Google Podcast, Radio Public dan Breaker.

0 Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like