Apakah Produk Kecantikanmu Sudah Sustainable?

0 Shares
0
0
0

Ketika mendengar kata sustainability, pada umumnya yang terlintas di pikiran adalah mengenai energi dan lingkungan serta identik dengan pembangunan. Lantas apa hubungannya sustainability dengan kita sebagai individu?

Sustainability adalah sebuah prinsip yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang kita butuhkan untuk ketahanan dan kesejahteraan hidup, secara langsung atau pun tidak langsung, bergantung pada lingkungan alam. Maka dari itu prinsip sustainability diperlukan agar manusia, di masa ini dan masa depan, serta alam dapat hidup berdampingan dengan seimbang.

Environmental Policy Act (EPA)

Termasuk di dalamnya adalah industri kecantikan.

The Junessa Rendon Collection

Daniel (2019) menuliskan bahwa sekitar 120 miliar kemasan kosmetik diproduksi setiap tahunnya di seluruh dunia, dan sebagian besar kemasan tersebut tidak dapat didaur ulang. Mengingat sifat plastik yang tidak dapat terurai secara alami, para ilmuwan memprediksi bahwa pada tahun 2050 akan terdapat 12.000 ton sampah plastik memenuhi tempat pembuangan akhir atau mengotori alam.

Karena itulah konsumen semakin lebih memperhatikan dan mempelajari cara agar dapat mengurangi sampah plastik. Makna mengenai green beauty pun turut mengalami pergeseran, dari yang sebelumnya hanya berkonsentrasi pada bahan baku produk yang organik, menjadi lebih memperhatikan proses produksi, kemasan, dan kontribusi produk tersebut pada lingkungan. Di sinilah istilah sustainable beauty menjadi populer. Konsumen menuntut industri untuk menghadirkan produk kecantikan yang lebih ramah terhadap lingkungan.

Industri kecantikan pun mewujudkan tuntutan konsumen. Berbagai perusahaan mulai menerapkan prinsip sustainability. Beragam produk kecantikan dengan jargon eco-friendly pun mulai ramai di pasaran. Namun tren ini bisa memicu terjadinya greenwashing, yaitu ketika suatu perusahaan mengaku menerapkan sustainability dan meletakkan klaim eco-friendly hanya sebagai label untuk marketing dan menarik perhatian konsumen saja, padahal kenyataannya perusahaan tersebut tidak benar-benar ramah lingkungan.

Untuk menghindari greenwashing dan membantu konsumen lebih mengenal produk kecantikan yang digunakan, situs Cruelty-Free Kitty menjabarkan beberapa kriteria produk kecantikan yang bersifat sustainable, yaitu ingredients, packaging, dan policies.

Ingredients
Sustainable beauty products tentunya tidak menggunakan bahan baku yang berbahaya bagi lingkungan. Bahan baku yang digunakan adalah yang bersifat clean atau aman bagi manusia dan lingkungan, serta biodegradable, sehingga tidak riskan saat limbah produk kecantikan bercampur dengan air di pembuangan. Selain itu, sumber dan pengolahan bahan bakunya pun harus sustainable.

Packaging
Kemasan merupakan permasalahan yang perlu perhatian lebih di industri kecantikan. Suatu produk yang sustainable menggunakan material yang ramah lingkungan, seperti bambu, kertas daur ulang, kaca, atau aluminium, dan tidak menggunakan plastik yang baru atau virgin plastic.

Bahan kemasan dari kaca dan aluminium memiliki usia yang panjang, sehingga dapat didaur ulang dan diperpanjang fungsinya. Sementara bahan kemasan dari bambu bersifat praktis dan dapat dimasukkan ke dalam komposter. Sedangkan plastik, meskipun dapat digunakan ulang atau terbuat dari plastik daur ulang, bukanlah suatu material yang bersifat sustainable karena memiliki usia yang terbatas, tidak dapat terurai seutuhnya dan seringkali tidak didaur ulang.

Sayangnya, kebanyakan kemasan tidak dapat seutuhnya bebas dari bahan plastik. Namun suatu produk kecantikan masih dapat dikatakan sustainable jika menggunakan 100% recycled plastic atau bioplastic yang sejalan dengan prinsip-prinsip sustainability.

Policies
Kebijakan suatu perusahaan merupakan kunci utama dari sustainability. Konsumen perlu mendapatkan informasi apakah perusahaan tersebut menerapkan prinsip atau kegiatan yang mendukung keberlangsungan alam, seperti menggunakan energi terbarukan di pabriknya, memiliki komitmen untuk mengurangi jejak karbon dalam tiap proses produksi hingga distribusi produk, program penanaman pohon, penghematan penggunaan air, fasilitas recycling kemasan produk bagi konsumen, hingga ke status ethical sourcing, termasuk kesejahteraan buruh dan praktik animal welfare.

Photo by Markus Spiske on Unsplash

Ada beberapa langkah yang dapat konsumen lakukan untuk mencari tahu apakah suatu produk kecantikan telah menerapkan prinsip sustainable beauty.

Pertama, cek logo yang tertera pada kemasan. Produk yang memiliki logo ‘Leaping Bunny’, ‘NATRUE’, atau ‘Soil Association’, menandakan bahwa produk tersebut telah lulus sertifikasi sustainability berskala internasional.

Kedua, jika logo-logo tersebut tidak tertera di kemasan, berkunjunglah ke situs milik brand tersebut. Situs resmi suatu perusahaan atau brand pada umumnya mengandung informasi yang lebih lengkap dan rinci ketimbang akun media sosial atau label pada kemasan. Terkadang ada aspek-aspek lain yang menyebabkan suatu perusahaan belum bisa mendapatkan sertifikasi tersebut, sehingga kita perlu melakukan background check tersendiri untuk melihat sustainability dari perusahaan tersebut.

Ketiga, jika masih ragu dan belum mendapatkan informasi yang diinginkan, jangan sungkan untuk menghubungi dan menanyakan langsung pada brand. Saat ini seluruh brand sudah aktif menggunakan media sosial untuk meningkatkan kedekatan dan mempermudah proses komunikasi dengan konsumen. Kirimkan pertanyaan atau informasi yang ingin kita dapatkan melalui direct message. Transparansi merupakan hak bagi konsumen.

Photo by Photo Boards on Unsplash

Masih rendahnya kepedulian terhadap lingkungan menyebabkan perlunya langkah ekstra untuk menerapkan konsep sustainability di kehidupan kita. Langkah ekstra yang kita lakukan untuk aktif mengedukasi diri serta memilih produk kecantikan yang kita gunakan setiap hari dapat menjadi suatu awal yang baik dalam meningkatkan awareness konsumen.

Tidak ada produk atau merek yang sempurna, karena itu konsumen harus bijak memilah dan memilih produk yang esensial untuk meminimalisir limbah dan menjaga keberlangsungan alam kita. Bumi kita hanya satu, sedangkan ada beragam produk kecantikan yang sustainable. Choose what to worry wisely.

Referensi:
Daniel, S. (18 Mei 2019). How Do We Solve The Beauty Industry’s Plastic Problem? Elle Canada. https://www.ellecanada.com/beauty/skincare/beauty-industry-plastic-pollution/Rose, S. (28 Juni 2021). What is Sustainable Beauty? Our Criteria Explained. https://www.crueltyfreekitty.com/skincare/what-is-sustainable-beauty/


Tulisan ini hasil karya kontributor kami, Yoanda Pragita Sihombing.

Editor: Sarah Safira Sofiani & Cynthia S Lestari.

Tertarik menjadi kontributor kami? Kunjungi link berikut untuk menulis atau email draftmu ke hi.lyfewithless@gmail.com dengan subject: CONTRIBUTOR – NAMA.

0 Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like

#PakaiSampaiHabisProduk Langsung atau Trial Kit?

Pernahkah terbesit di dalam pikiranmu apakah lebih baik kita membeli produknya secara langsung (full size) atau membeli dalam ukuran kecil (trial kit/ travel size)? Pada artikel ini kita akan bersama – sama mencari tahu bagaimana menentukan keputusan untuk membeli produk langsung atau trial kit terlebih dahulu.