Clean Beauty: Pahami Maksud Sesungguhnya

0 Shares
0
0
0

Apa yang terpikirkan setelah mendengar istilah ‘clean beauty’? Bagi sebagian orang konsep ini bukanlah hal yang baru dan banyak yang sudah memahaminya dengan baik, tetapi ada yang baru sekedar mendengarnya saja, dan ada yang sama sekali asing dengan sebutan ini. Lalu apa sebenarnya arti dari clean beauty?

Clean Beauty merupakan produk kecantikan yang aman, baik bagi konsumennya maupun lingkungan. Proses pembuatannya menggunakan elemen yang tidak beracun sebagai bahan dasarnya.

Penggunaan istilah clean beauty subjektif dan seringkali beragam, tergantung pada setiap produk, merek, dan perusahaan kecantikan. Karena memang belum ada peraturan atau standar khusus yang ditetapkan regulator pada industri kecantikan mengenai clean beauty. Kunci utama mengenali merek kecantikan yang termasuk ke dalam clean beauty adalah bagaimana transparansi kepada para konsumennya. Merek kecantikan dengan produk-produk clean beauty berfokus untuk memberikan informasi yang jelas dan jujur mengenai bahan-bahan yang digunakan. Sementara itu merek yang menjual produk berbahan toxic cenderung bersembunyi di balik kemasan dan slogan-slogan tertentu yang menunjukan bahwa produk tersebut 100% aman untuk digunakan.

Bahan-Bahan yang Harus Diwaspadai

Jika ketersediaan informasi mengenai bahan-bahan yang digunakan menentukan apakah sebuah produk termasuk kategori clean beauty atau tidak, maka sangat penting untuk memiliki pengetahuan atas bahan-bahan yang sering digunakan pada produk kecantikan. Kenyataannya, banyak kandungan-kandungan yang masih saja digunakan produk kecantikan namun meragukan efeknya terhadap kesehatan. Tentunya hal tersebut bertentangan dengan inti dari clean beauty. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak daftar bahan yang perlu diperhatikan berikut ini:

  1. Paraben

Paraben adalah zat kimia yang memiliki fungsi sebagai pengawet dan antimikroba yang mencegah munculnya bakteri jahat dan jamur pada produk kecantikan. Sama dengan bahaya penggunaan bahan kimia yang berlebih, ada beberapa efek buruk jika paraben digunakan secara rutin dan berkelanjutan. Diantaranya adalah meningkatkan risiko kanker kulit dan payudara, mengganggu kesuburan, serta masalah reproduksi lainnya. 

  1. Fragrance dan Phthalates

Fragrance seringkali ditemukan pada produk kecantikan untuk memberikan aroma yang menyegarkan bagi konsumennya. Masalahnya penggunaan fragrance seringkali harus dibarengi dengan penggunaan phthalates yang berfungsi menjaga aroma fragrance agar lebih tahan lama. Phthalates sendiri berbahaya bagi kesehatan terutama untuk anak dan ibu hamil. Diluar dari penggunaan phthalates, bahan fragrance juga tetap patut dipertanyakan karena dapat memicu alergi dan asma bagi sebagian orang. 

  1. Silikon

Silikon banyak digunakan pada kosmetik seperti foundation hingga produk-produk oral care. Silikon juga sering ditemukan pada produk skincare karena dapat membuat permukaan kulit lebih halus. Bagi banyak orang, silikon sudah dikenal sebagai salah satu bahan yang berbahaya bagi kulit. Tetapi sebenarnya silikon juga memiliki manfaat seperti berguna bagi pembentukan jaringan kolagen dan dapat meningkatkan elastisitas kulit. Lantas mengapa penggunaan silikon tidak dianjurkan dalam Clean Beauty? Salah satunya karena silikon bersifat hidrofobik, artinya tidak dapat larut dalam air dan akan sulit untuk dibersihkan dengan air. Kemudian silikon juga rentan menimbulkan jerawat. Silikon yang memiliki sifat untuk mengunci kelembaban juga mengunci zat-zat lainnya seperti sisa minyak, kotoran, dan sel kulit mati.

  1. Bahan-Bahan Ethoxylated

Contoh dari bahan-bahan ethoxylated adalah polietilen glikol (PEG), ceteareth, pleth, dan sulfat. Bahan-bahan tersebut biasanya digunakan untuk memecah minyak dan membantu proses pembersihan. Kendati demikian, penggunaannya tidak selalu cocok bagi setiap orang, terutama jika digunakan secara berlebihan. Hal tersebut karena bahan-bahan yang termasuk dalam kategori Ethoxylated dapat menimbulkan iritasi dan kulit kering. 

  1. Olahan Minyak Bumi

Contoh bahan yang berasal dari olahan minyak bumi adalah parafin dan petrolatum. Dimana biasanya dipakai untuk pembuatan lip balm ataupun krim wajah. Tetapi ada masalah kesehatan yang dapat timbul karena minyak mineral ini. Sebuah studi pada tahun 2011 menemukan bahwa minyak mineral menjadi kontaminan terbesar yang ada di tubuh wanita karena akumulasinya dari waktu ke waktu, dan kemungkinannya berasal dari penggunaan kosmetik.

  1. Formaldehida

Formaldehida digunakan pada perawatan rambut seperti keratin smoothing treatment. Namun bahan ini dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata, hidung dan tenggorokan. Beberapa orang dengan asma juga menunjukkan tingkat sensitivitas tinggi terhadap formaldehida.

  1. Hidrokuinon

Hidrokuinon merupakan senyawa yang berfungsi untuk mencerahkan kulit, sehingga penggunaannya banyak ditemukan pada krim maupun serum pencerah wajah. Penggunaan hidrokuinon sendiri bisa memicu beberapa efek samping pada kulit, salah satunya adalah dengan membuat kulit menjadi lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari. Ada juga efek samping lainnya seperti menyebabkan kulit perih, memerah, kering, menimbulkan sensasi seperti tersengat, melepuh, menghitam, dan pecah-pecah. Dikarenakan risiko yang ada, beberapa negara seperti Australia, Jepang, dan Uni Eropa telah melarang penggunaan bahan ini.

  1. Talc

Talc merupakan bahan campuran kosmetik yang digunakan untuk produk bedak, perona pipi, dan pewarna mata. Ternyata Talc memiliki sejumlah bahaya yang patut dipertimbangkan. Bahaya yang paling banyak diketahui secara umum yaitu kemungkinan terkontaminasinya Talc dengan Asbestos. Asbestos yang lebih dikenal sebagai asbes adalah salah satu bahan mineral yang bersifat karsinogen sehingga dapat menyebabkan kanker. Ada kalanya, kandungan asbes akan ikut terbawa saat menambang talc.

  1. Triclosan

Sebagai bahan kimia antibakteri dan antimikroba, triclosan dipakai dalam produk pembersih tangan dan sabun, dan maskara. Penggunaan triclosan dalam jangka panjang menyebabkan kulit menjadi sensitif dan kering. Beberapa negara di Eropa telah melarang digunakannya triclosan baik untuk pembuatan sabun, pencuci tangan, atau hand sanitizer. Amerika Serikat juga telah mengeluarkan larangan penggunaan kandungan triclosan pada berbagai produk. Namun, di Indonesia belum ada aturan yang jelas tentang penggunaan zat ini sehingga kandungannya masih ada di berbagai produk.

  1. Oxybenzone

Oxybenzone adalah senyawa yang banyak digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan tabir surya. Formulanya dapat menangkal sinar UVB dan sedikit sinar UV A agar tidak merusak kulit lebih jauh. Tetapi bahan ini masih diragukan keamanannya terhadap kesehatan karena dapat mengganggu kestabilan hormon serta menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif. Selain itu, Oxybenzone juga memiliki dampak negatif pada lingkungan karena telah diteliti sebagai kontributor yang mungkin menyebabkan pemutihan terhadap terumbu karang.

Clean Beauty Vs Natural Beauty

Meskipun kerap dihubungkan dengan kata-kata ‘natural’, clean beauty tidaklah sama dengan natural. Alih-alih bergantung pada jenis bahan yang digunakan, clean beauty berfokus kepada bahan-bahan yang hanya dibutuhkan untuk kulit, telah diuji secara klinis, dan dipastikan tidak memberikan dampak buruk pada kulit maupun lingkungan ketika digunakan. Sedangkan, produk yang termasuk dalam kategori natural beauty adalah produk yang mengandung bahan non-sintetis atau berasal dari alam. 

Kemudian apakah artinya semua bahan yang natural dapat dikategorikan sebagai clean beauty? Tentu tidak. Bahan natural bisa saja memiliki risiko kesehatan, sementara bahan sintetis bisa saja aman untuk tubuh. Contohnya, essential oil yang merupakan bahan natural, merupakan bahan yang sangat kuat dan keras sifatnya. Banyak orang yang menggunakannya sebagai pelembab sehari-hari, namun tanpa formulasi yang tepat maka akan dapat merusak skin barrier. 


Bagaimanapun juga sangat wajar jika natural beauty dianggap berkaitan erat dengan clean beauty. Merek kecantikan yang benar-benar menggunakan bahan alami biasanya akan berusaha untuk menyediakan produk yang juga clean beauty. Sering kali merek-merek natural akan menggunakan bahan-bahan alami non-toksik yang dipilih dengan cermat. Namun sekali lagi perlu diingat bahwa tidak semua produk natural aman, dan bukan berarti adanya bahan natural diantara bahan sintetik yang beracun maka membuat suatu produk kecantikan menjadi clean.


Tulisan ini hasil karya kontributor kami, Daniya

Editor: Sarah Safira Sofiani & Cynthia S Lestari.

Tertarik menjadi kontributor kami? Kunjungi link berikut untuk menulis atau email draftmu ke hi.lyfewithless@gmail.com dengan subject: CONTRIBUTOR – NAMA.

0 Shares
1 comment
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like

#PakaiSampaiHabisProduk Langsung atau Trial Kit?

Pernahkah terbesit di dalam pikiranmu apakah lebih baik kita membeli produknya secara langsung (full size) atau membeli dalam ukuran kecil (trial kit/ travel size)? Pada artikel ini kita akan bersama – sama mencari tahu bagaimana menentukan keputusan untuk membeli produk langsung atau trial kit terlebih dahulu.