Beberapa waktu belakangan pernikahan yang sederhana menjadi bahan perbincangan di sosial media. Bahkan banyak juga yang memutuskan untuk melakukan pernikahan di KUA (Kantor Urusan Agama) tanpa mengadakan pesta perayaan atau resepsi. Tidak bisa dipungkiri bahwa pada awalnnya tren pernikahan yang lebih sederhana didorong oleh adanya pandemi COVID 19, dimana pengantin harus menyesuaikan diri dengan pernikahan yang berskala kecil. Namun setelah redanya pandemi, justru malah semakin banyak yang mempertimbangkan opsi pernikahan yang lebih sederhana.
Wajar saja jika pesta pernikahan yang simple mulai dilirik. Selain dari faktor biaya yang lebih rendah, persiapannya juga lebih tidak membuat stres calon mempelai. Saat pelaksanaannya sendiripun, simple wedding juga menjadi pilihan supaya suasana perayaan lebih intim dan sakral mengingat biasanya undangan yang hadir tidak terlalu banyak.
Meskipun terdapat berbagai istilah, yaitu simple wedding, minimalist wedding, ataupun intimate wedding, intinya adalah perayaan pernikahan dilaksanakan bukan dengan tujuan untuk membuat pesta besar-besaran yang heboh. Namun esensinya agar dapat menikmati hari penting dalam hidup dengan orang-orang yang penting bagi kedua mempelai. Segala hal yang ada di dalam pesta, baik undangan, makanan, dekorasi, dan tempat dikurasi dengan baik dan dimaksimalkan fungsinya.
Tentu mengadakan pesta pernikahan baik secara sederhana maupun tidak bukan perkara mudah. Bahkan banyak yang memilih menggunakan bantuan profesional dalam persiapannya. Namun beberapa hal ini sangat perlu dipertimbangkan apabila tertarik untuk membuat pernikahan yang sederhana.
Tentukan Value Sebagai Pasangan
Setiap orang memiliki masing-masing nilai yang dianut, pastikan bahwa ada nilai sebagai pasangan yang turut terefleksikan dalam hari penting bagi berdua. Dengan berpegang kepada nilai yang diyakini maka membuat pasangan terhindar dari kebingungan dalam menyusun pesta pernikahan. Biasanya akan muncul banyak opini, masukkan, dan keinginan yang datang dari keluarga maupun pihak lain. Adanya sebuah dasar yang dijadikan pegangan membuat pasangan lebih mudah menentukan hal-hal apa saja yang dapat disesuaikan.
Jaga Jumlah Daftar Undangan
Prinsip quality over quantity bisa diterapkan dalam hal ini. Undangan yang tidak terlalu banyak memungkinkan pengantin memiliki quality time dengan orang yang hadir pada saat pesta. Selain itu, para undangan pastilah diprioritaskan bagi orang-orang yang memang dekat dan penting bagi mempelai, sehingga pesta terasa lebih hangat.
Maksimalkan Budget yang Ada
Tidak ada batasan terhadap budget yang harus dikeluarkan pada pernikahan dengan konsep apapun. Namun, pastikan bahwa dana yang kita keluarkan untuk setiap hal dalam pesta pernikahan termaksimalkan dengan baik. Semisal, venue pernikahan yang sudah cantik tidak memerlukan banyak sentuhan dekor lagi, kita hanya perlu menentukan desain yang sesuai dengan tempat tersebut.
Jangan Segan Meminta Bantuan
Merencanakan pesta pernikahan memang memakan waktu dan energi, oleh karenanya coba minta bantuan kepada orang lain jika dirasa dibutuhkan. Bantuan disini tidak harus besar, misalnya pendapat soal memilih gaun pernikahan yang lebih cocok, referensi catering, atau orang yang bersedia menemani melihat-lihat opsi venue. Jangan sampai merasa terbebani sendiri dalam menyiapkan hari yang spesial.
Tidak Perlu Membuat Semua Orang Terkesan
Ingat bahwa pesta pernikahan bukan ajang kompetisi. Tidak perlu berlebihan dengan maksud membuat orang lain terkesan. Hal yang perlu dipastikan adalah bagaimana undangan yang hadir merasa nyaman dan dapat ikut menikmati momen kebahagiaan pasangan yang baru menikah.
Bagaimana dengan kamu? Apakah memiliki tips lain untuk mengadakan simple wedding? Bagikan opini dan ceritamu seputar minimalist lifestyle disini.
Writer: Daniya Nahdi